Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

PADA HARI ITU AKU MERASA TUJUAN KITA TAK LAGI SAMA

Pada hari itu aku seolah orang yang tidak mencintaimu.  Aku menjadi orang yang dengan tega melepaskanmu. Aku  tidak memilih menahanmu. Tidak menggenggam lengan dan  memeluk tubuhmu. Membiarkanmu pergi begitu saja. Tidak  melakukan apa-apa agar kamu tetap ada di sini bersamaku. Semuanya seperti angin yang berembus semakin jauh.  Serasa air yang mengalir semakin jatuh ke lembah-lembah  yang lebih rendah. Aku bahkan tidak paham mengapa aku  bisa begitu. Tidak mengerti, rasanya lega sekaligus takut tak  terkira. Aku kebingungan dengan diriku sendiri.  Kamu harus pahami satu hal penting yang kurahasiakan.  Tidak menahanmu pergi bukan berarti tidak lagi cinta. Hanya saja, terkadang lebih baik melepaskan daripada memaksakan terus bersama. Kita saat itu berada pada  titik sama-sama jenuh. Kita merasakan hubungan yang  hampa. Aku tidak bisa lagi merasakan manisnya cinta. Meski ku akui di dalam hatiku masih saja ada rasa. Namun, tid...

HUJAN YANG SEDIH UNTUK KISAH YANG SUDAH!

Dahulu, kita pernah sama-sama menguatkan. Pernah  sama-sama takut kehilangan. Kamu adalah seseorang yang  kucintai dengan sangat. Sementara bagimu aku adalah  pemilik pelukan paling hangat. Seseorang yang kamu inginkan  berlama-lama denganmu. Menikmati hujan dan membunuh waktu. Kita tidak perlu kemana-mana jika sedang berdua. Bersamamu segalanya terasa seolah sempurna. Aku ingin  waktu berjalan lebih lambat, agar bisa menatap matamu  lamat-lamat. Menikmati segala hal yang kamu sembunyikan  di balik bibirmu. Mengecup segala keresahanmu akan hal­ hal yang menakutimu. Kamu adalah bagian terindah dari  hujan, yang membuat aku betah berlama-lama tanpa perlu mengatur tujuan.  Namun, kini seolah sedih dan hujan adalah teman  sejalan. Aku tidak lagi bisa memelukmu soot hujan turun.  Meski setiap kali hujan turun, aku selalu bisa menemukanmu dalam ingatan. Seseorang yang dulu bersikeras mengajakku  bertahan. Katamu, apa pun yang terj...

Deary yona

Kadang aku selalu bertanya kepada diriku sendiri. apakah aku sudah sebaik-baiknya menjadi wanitamu? seringkali aku menertawakan diriku sendiri di depan cermin yang akhirnya berujung pada sebuah tangisan. aku sedih, atau aku yang kurang bersyukur memilikimu ? awalnya, aku bahagia memiliki kekasih sepertimu. tapi lama-kelamaan bahagia itu pudar seiring berjalannya waktu yang tlah lama kita lalui bersama.Entah, aku atau kamu yang sedang dilanda bosan. yang jelas, sekarang aku lebih sering terluka karenamu. paham atau tidaknya kamu bagian mana yang melukaiku, lupakanlah saja. sebab aku tau jawaban apa yang akan terlontar dari bibirmu, seperti inilah jawabanmu: "kok kayaknya aku selalu salah" / "kamu udah nemu cowok lain?"    aku cuma mau sharing aja uneg-uneg disini, maaf kalo bahasanya gak aturan. aku memang bukan wanita yang memiliki badan ideal maupun paras yang jelita, boro-boro ideal yang ada semakin hari berat badanku semakin bertambah. tepat bulan sept...