Nanti
Untukmu laki-laki yang akan kutemani seluruh hidupnya. Kalau nanti waktunya telah tiba, setiap hari setelahnya, kamu akan terus melihat seorang perempuan dengan tulisannya, karena dia akan menulis hingga tua, denganmu. Setiap hari kamu akan mendengarkan semua keluh kesah dan manjanya. Kamu akan mendengarkan kalimat-kalimat sederhana seperti “aku pingin kebab”, “ya Allah jerawat”, “mas, aku gendutan ya?”, atau “Mas, aku laper” setiap hari. Walaupun aku tahu nanti kau akan bosan dan mengabaikanku, mudah-mudahan kamu tidak akan pernah mengkhianati bahkan meninggalkanku. Karena aku menginginkan ini hanya sekali, seumur hidupku. Aku ingin ini benar-benar akan menjadi sebuah ikatan yang sakral. Yang sekalipun kau atau aku telah mati, kita masih menyandang status suami dan istri. Untukmu laki-laki yang akan menyempurnakan separuh agamaku. Kalau nanti kita diberikan izin untuk terus beribadah bersama, meraih restu dan hidayah-Nya berdua, aku i...