Andai Nabi Bersamaku.
Hari ini adalah hari kelahiran nabi. Hari ini insya Allah saya akan berangkat ke Tanah Suci. Rinduku sudah begitu membuncah ingin segera ziarah ke makam orang yang sangat kucintai, dialah sang nabi. Seseorang yang saat hidup berjuang keras agar umatnya hidup bermartabat. Seseorang yang ketika hendak meninggal yang terucap adalah, umati… umati… umatku… umatku… Bahkan saat dibangkitkan di kehidupan nanti, lelaki yang agung ini langsung bersujud. Dalam sujudnya ia masih mengajukan satu permintaan kepada Allah swt. Permintaannya bukanlah untuk dirinya, permintaanya adalah agar umatnya diprioritaskan memasuki surga dibandingkan dengan umat-umat nabi yang lain. Oh, betapa agungnya kekasih Allah ini. Aku semakin rindu ingin memeluknya, akupun ingin menatapnya berlama-lama. Tapi, pantaskah aku? Layakkah aku? Kini suasana hatiku bergejolak antara harapan dan kekhawatiran. Berharap bisa memeluknya namun khawatir bekalku tak cukup untuk bisa berjumpa dengannya. Sebelum berangka...